Sunday, November 4, 2007

Maafkan aku Sahabatku

Sedianya, Sabtu 3 November kemarin, aku harus menghadiri pesta pernikahan (baca : walimah) seorang sahabatku, tidak hanya itu, malahan harusnya aku menjadi salah seorang panitia di acara tersebut. Selembar pakaian batik pun sudah kuterima, sebagai tanda kesediaan menjadi salah seorang panitia. Segalanya pun telah kusiapkan, mulai dari fisik dan juga mental, karena sedianya aku akan jadi seorang MC.

Tapi apa lacur, manusia hanya bisa berencana dan Alloh jua lah yang menentukan segala perkara. Di Cipinang, berbetulan ada tetangga yang juga akan menikah. Dan, alamak, tempatnya jauh sekali. Untuk mencapainya kau harus menaiki puncak gunung terlebih dahulu, sebelum kemudian menuruninya lagi. Cipanas, nama daerah tersebut. Dan karena desakan dari banyak pihak, mulai dari teman sebaya sampai orang tua, aku harus berangkat ke sana, karena harus menjadi bagian dari pengisi acara.

Tak terbayang apa yang harus kukatakan kepada sahabatku itu, tak tahu apa yang harus kukatakan padanya. Lidah ini terasa kelu. Akulah sahabat yang tak tahu diri, disaat sahabatku sedang berbahagia, aku malah tak ada di sisinya. Bahkan usahaku untuk mendengarkan akad nikah nya dari jauh pun, tidak berhasil.

Maafkan aku sahabat, aku memang tak tahu diri. Aku mungkin bukan sahabat yang baik buatmu. Aku berjanji, saat bertemu nanti kau boleh hukum aku sesukamu kawan. Hukum aku sampai kau puas. Sampai rasa kecewamu terobati. Dan kau akan dapati, aku bagaikan sahaya bagimu, yang kan menuruti segala perintahmu. Sahabatku, saat kita nanti bertemu, izinkan aku membuktikan bahwa aku, masih akan menjadi sahabat yang terbaik untukmu. Inilah janjiku untuk mu sahabat.


Epilog : Alloh Maha Bijaksana. Segala sesuatu, ternyata, memang sudah disedikan hikmah dibaliknya. Kesedihan yang berlipat, Alloh gantikan dengan satu peristiwa yang buatku terasa ïstimewa". Nantikan kelanjutannya.....

No comments: